Mesolithic Age
- middle part of the Stone Age beginning about 15,000 years ago (http://thefreedictionary.com)
Hai kawan semua! Welcome back to this blog.
Sebagai lanjutan dari pembahasan kita kemaren mengenai Zaman Batu, di tulisan
kali ini saya akan menghadirkan Mesolitikum alias Zaman Batu Madya. Are u ready? Let’s check it out!!
Mesolitikum atau Zaman Batu Madya (Bahasa Yunani:
mesos "tengah", lithos : batu) adalah suatu periode dalam
perkembangan teknologi manusia, antara Paleolitikum atau Zaman Batu Tua dan Neolitikum
atau Zaman Batu Muda. Pada zaman Mesolitikum di Indonesia, manusia hidup tidak
jauh berbeda dengan zaman Paleolitikum, yaitu dengan berburu dan menangkap
ikan, namun manusia pada masa itu sudah mulai mempunyai tempat tinggal agak
tetap dan bercocok tanam secara sederhana. Tempat tinggal yang mereka pilih
umumnya berlokasi di tepi pantai dan gua-gua sehingga di lokasi-lokasi tersebut
banyak ditemukan jejak-jejak kebudayaan manusia pada zaman itu.
Pada zaman itu manusia telah mampu membuat gerabah
yang di buat dari tanah liat, selain kapak genggam Sumatra (Sumatralith pebble culture), alat tulang
yang di temukan di Sampung (bone culture),
dan sejumlah flakes yang di temukan
di Toala (flakes culture). Kehidupan
manusia semi-sedenter, banyak dari manusia purba yang tinggal di gua-gua di
tebing pantai, yang dinamakan dengan abris
sous roche, dimana banyak ditemukan tumpukan sampah dapur yang di sebut
dengan kjokkenmoddinger.
Berikut ini adalah ciri zaman Mesolithikum:
•Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)
•Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan
zaman palaeolithikum yakni masih
merupakan alat-alat batu kasar.
•Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai
yang disebut kjokkenmoddinger (sampah
dapur)
•Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan
di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes
(Alat serpih), ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari
tulang.
•Alat-alat zaman mesolithikum antara lain: Kapak
genggam (Pebble), Kapak pendek (hache courte) Pipisan (batu-batu
penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah. Alat-alat tersebut
banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
Ada tiga bagian penting kebudayaan Mesolithikum,
yaitu :
•Pebble-Culture
(alat kebudayaan kapak genggam dari kjokkenmoddinger)
•Bone-Culture
(alat kebudayaan dari Tulang)
•Flakes
Culture (kebudayaan alat serpih dari Abris
Saus Roche)
Oiya, manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum
adalah bangsa Papua–Melanosoid. Nah, di situs Sampung, dimana di temukan
alat-alat dari tulang, arkeolog Van Stein Callenfels juga menemukan fosil dari
ras Austromelanosoid, yang di perkirakan sebagai nenek moyang suku bangsa Papua
sekarang. Hasil budaya lain yang cukup menonjol pada zaman ini adalah lukisan
gua, yang kemudian banyak di teliti oleh dua orang bersaudara Roder dan Galis
terutama lukisan gua yang ada di daerah Papua. Dari penelitian tersebut,
terdapat bukti bahwa lukisan itu di buat antara lain sebagai bagian dari ritual
agama (untuk menghormati nenek moyang), untuk keperluan ilmu dukun, dan untuk
memperingati peristiwa penting yang terjadi di lingkungan tempat tinggal mereka.
Lukisan gua ini tersebar hampir di seluruh
kepulauan Indonesia terutama di wilayah Indonesia bagian timur. Lukisan tapak
tangan lainnya ditemukan juga di gua Leang-Leang, Sulawesi Selatan, cap jari
tangan warna merah disana diperkirakan sebagai simbol kekuatan atau lambang
kekuatan pelindung terhadap gangguan roh-roh jahat, dan cap-cap tangan yang
jari-jarinya tidak lengkap diperkirakan sebagai ungkapan duka atau berkabung.
Okeee segitu aja artikel kali ini. Semoga
bermanfaat yaa. Saya sengaja nggak naroh artikel yang panjang, asbisnya ntar
yang baca pasti bosen! Goodbye! See you in the next post!
Sources :
Google Image
Artikel yang sangat menarik dan bermanfaat sekali .
BalasHapusObat panas dalam pada ibu hamil
Obat benjolan di lidah anak
Obat cikungunya pada anak