History of Idul Adha | Udah, baca aja
Minggu, 28 Oktober 2012

History of Idul Adha

Bismillah... Alhamdulillah yaaa masih dalam suasana Idul Adha yang.. menyenangkan dan.. mengenyangkan..
Dan sampai saat ini, ternyata kartun Shaun the Sheep favorit adik saya masih tayang. Ini berarti produsernya tidak menjual mereka untuk diqurbankan.
Bicara soal qurban, sepertinya kita harus membuka-buka kembali catatan sejarah bagaimana qurban diperintahkan oleh Allah SWT.
Nabi Ibrahim AS memiliki istri yang bernama Siti Sarah. Tapi walaupun umur beliau sudah lanjut, beliau beliau belum memiliki anak. Karena itu, Siti Sarah menyuruh suaminya menikah dengan sahayanya, Siti Hajar. Menikahlah Nabi Ibrahim dengan Siti Hajar, dan dikaruniai seorang anak yang bernama Ismail. Nabi Ibrahim sangat menyayangi Ismail, hingga saat Ismail berusia tiga belas tahun, nabi Ibrahim mendapat petunjuk untuk menyembelihnya. Beliau adalah orang yang sangat bertaqwa kepada Tuhannya, karena itu ia bersama putranya berangkat menuju ke sebuah lembah di daerah Mina dengan membawa tali dan sebilah pedang. Ia bahkan meminta Siti Hajar untuk mendandani Ismail dengan pakaian yang paling bagus.
Sepanjang perjalanan, iblis membujuk Nabi Ibrahim untuk membatalkan keputusan yang telah dibuatnya (u/ menyembelih Ismail), tapi usaha mereka sia-sia. Iblis pun menggoda Siti Hajar dan Ismail, namun keduanya tak dapat dipengaruhi. Akhirnya, setelah tiba di Mina, Nabi Ibrahim AS berterus terang pada putranya. (Lihat surah Ash Shaffat : 102)
Ismail menerima perintah Allah dengan lapang dada. Ia meminta sang ayah untuk mengikat kakinya agar tidak bergerak-gerak. Ia pun meminta Nabi Ibrahim menajamkan pedang dan menggoreskannya segera di leher. Ismail pun menyampaikan pesan-pesan pada kedua orangtuanya, lantas Nabi Ibrahim berkata, "Sebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah SWT adalah engkau, wahai putraku tercinta!". Nabi Ibrahim siap melakukan penyembelihan. Tapi, ketika beliau melakukannya, pedang tersebut tidak menembus tubuh anaknya, melainkan sebuah kibas. Sedangkan Ismail diangkat Allah ke surga.
"Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu). Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar." (Q. S. Ash-Shaffat : 106).
Allah SWT pun memerintahkan kepada kaum muslimin untuk berkurban pada Hari Raya Idul Adha.
Nah, kira-kira begitulah sejarah singkatnya yang saya baca dari Republika dan sumber-sumber lainnya.. Mungkin sudah banyak yang mengetahui, tapi tidak ada salahnya kan, berbagi ilmu? :)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;