Zaman Batu : 2) Mesolitikum/Zaman Batu Madya (Mesolithic Age) | Udah, baca aja
Senin, 19 Januari 2015

Zaman Batu : 2) Mesolitikum/Zaman Batu Madya (Mesolithic Age)



Mesolithic Age - middle part of the Stone Age beginning about 15,000 years ago (http://thefreedictionary.com)
Hai kawan semua! Welcome back to this blog. Sebagai lanjutan dari pembahasan kita kemaren mengenai Zaman Batu, di tulisan kali ini saya akan menghadirkan Mesolitikum alias Zaman Batu Madya. Are u ready? Let’s check it out!!

Mesolitikum atau Zaman Batu Madya (Bahasa Yunani: mesos "tengah", lithos : batu) adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara Paleolitikum atau Zaman Batu Tua dan Neolitikum atau Zaman Batu Muda. Pada zaman Mesolitikum di Indonesia, manusia hidup tidak jauh berbeda dengan zaman Paleolitikum, yaitu dengan berburu dan menangkap ikan, namun manusia pada masa itu sudah mulai mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana. Tempat tinggal yang mereka pilih umumnya berlokasi di tepi pantai dan gua-gua sehingga di lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan jejak-jejak kebudayaan manusia pada zaman itu.

Pada zaman itu manusia telah mampu membuat gerabah yang di buat dari tanah liat, selain kapak genggam Sumatra (Sumatralith pebble culture), alat tulang yang di temukan di Sampung (bone culture), dan sejumlah flakes yang di temukan di Toala (flakes culture). Kehidupan manusia semi-sedenter, banyak dari manusia purba yang tinggal di gua-gua di tebing pantai, yang dinamakan dengan abris sous roche, dimana banyak ditemukan tumpukan sampah dapur yang di sebut dengan kjokkenmoddinger.

Berikut ini adalah ciri zaman Mesolithikum:
•Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)
•Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum yakni masih     merupakan alat-alat batu kasar.
•Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut kjokkenmoddinger (sampah dapur)
•Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat serpih), ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang.
•Alat-alat zaman mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache courte) Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah. Alat-alat tersebut banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.


Ada tiga bagian penting kebudayaan Mesolithikum, yaitu :
Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak genggam dari kjokkenmoddinger)
Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche)

Oiya, manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua–Melanosoid. Nah, di situs Sampung, dimana di temukan alat-alat dari tulang, arkeolog Van Stein Callenfels juga menemukan fosil dari ras Austromelanosoid, yang di perkirakan sebagai nenek moyang suku bangsa Papua sekarang. Hasil budaya lain yang cukup menonjol pada zaman ini adalah lukisan gua, yang kemudian banyak di teliti oleh dua orang bersaudara Roder dan Galis terutama lukisan gua yang ada di daerah Papua. Dari penelitian tersebut, terdapat bukti bahwa lukisan itu di buat antara lain sebagai bagian dari ritual agama (untuk menghormati nenek moyang), untuk keperluan ilmu dukun, dan untuk memperingati peristiwa penting yang terjadi di lingkungan tempat tinggal mereka.



Lukisan gua ini tersebar hampir di seluruh kepulauan Indonesia terutama di wilayah Indonesia bagian timur. Lukisan tapak tangan lainnya ditemukan juga di gua Leang-Leang, Sulawesi Selatan, cap jari tangan warna merah disana diperkirakan sebagai simbol kekuatan atau lambang kekuatan pelindung terhadap gangguan roh-roh jahat, dan cap-cap tangan yang jari-jarinya tidak lengkap diperkirakan sebagai ungkapan duka atau berkabung.
Okeee segitu aja artikel kali ini. Semoga bermanfaat yaa. Saya sengaja nggak naroh artikel yang panjang, asbisnya ntar yang baca pasti bosen! Goodbye! See you in the next post!

Sources :
Google Image

1 komentar:

Posting Komentar

 
;